<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d22560998\x26blogName\x3dpuisi_wiku\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://puisiwiku.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://puisiwiku.blogspot.com/\x26vt\x3d4096769224245868912', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
puisi_wiku
 

Ruang tanpa jendela

Berlalu sajalah
Agar waktu tak terasa


Hilangkan diri dalam pelukmu
Hangatkan hati yang menggigil
Tenangkan raga


Simpan saja bicara
Biar tak ada luka


Dalam diam
Kita bersama

By: wiku baskoro | Friday, August 31, 2007 at 9:57 PM | |

semangkuk sup hangat

seperti ruang yang mengangkasa
dalam nuansa-nuansa resah

kali ini dunia muncul
dari balik mimpi kelabu

masa lalu dan segala yang terlewati
membentuk sebuah meja bundar

tempat aku dan kamu bersantap
dengan semangkuk sup hangat

lalu
kita menjadi waktu
waktu menjadi kita

By: wiku baskoro | Tuesday, August 28, 2007 at 12:38 AM | |

aku seperti berjalan dalam lupa
penuh tanda tanya

apa jadinya hidup
tanpa jawaban
hanya pertanyaan yang berulang-ulang

ketidakpastian yang membelenggu
kekhawatiran yang meraja

kaku dan luluh
tak berdaya

senja di kota semakin redup
dalam mata tertutup
aku terdera
tak berdaya

By: wiku baskoro | Thursday, May 24, 2007 at 12:35 AM | |

anak kecil berlari di persimpangan
aku terduduk di tempat yang nyaman

merasa gundah

bagaimana caranya hidup
tanpa rasa damai

aku melihat luka
bertebaran dalam dunia

terutama dalam diriku

kini aku merasa tempatku sangat tak nyaman
keyakinan dalam diri tiba pada persimpangan
kemudian bertemu dengan anak kecil

kami saling bertatap, tanpa tanya
kami saling berdiam, tanpa bicara

ada luka yang sama yang tak bisa diungkap
antara kita

seperti menatap cermin
kita sering terpaku lalu lupa

aku tiba di persimpangan
di tempat yang seharusnya nyaman

merasa gundah

By: wiku baskoro | at 12:27 AM | |

aku tempatkan diriku dalam rasa bersalah

ini hidup, bukan permata
yang indah dan tanpa cela

ini hidup, bukan hanya suka
tapi juga luka yang sering menganga

maka aku tempatkan diriku
di tempat yang indah dalam rasa bersalah

sampai kapan?

sampai waktu terasa berhenti

tapi waktu tak pernah berhenti

.....

kita hidup di dunia
yang tidak sempurna

bagitulah....

By: wiku baskoro | at 12:12 AM | |

cakrawala selalu menyimpan keindahan
antara khayalan, ilusi dan kenyataan

apa yang lebih menarik dari harapan
nyata yang semu
seperti sebuah proses menunggu

seharusnya hujan kali ini indah betul
dalam bingkai jendela
tetesan air menjelma garis
mengembun.

seharusnya aku mengenal hujan
tetesnya yang menyejukkan
harumnya yang menyenangkan

kini
begitu sulit mencerna
angin yang sejuk
atau deras yang menggema

sepertinya...
aku harus berkenalan kembali dengan hujan
agar sepi menjadi lebih bermakna.

By: wiku baskoro | Saturday, May 19, 2007 at 4:56 AM | |

sepi selalu ada
antara suka dan ceria.

sepi selalu ada

semakin nyata pada sunyi
semakin nyata pada kesendirian

adakah batas diantara cakrawala
yang membuat pandangan kita bertemu.

adakah habis kesendirian
jika bibir kita bertemu.

adanya sepi selalu ada
dalam setiap detak,
tetapi tentu lebih menyenangkan
jika melewatinya bersamamu.

By: wiku baskoro | at 4:34 AM | |

untukmu, untuk kita, untukku

: w

kekasihku merapat

aroma jalan yang basah
menggema
memenuhi semua ruang-ruang
yang kita lalui

apa yang bisa diceritakan
dari dua orang yang selalu ingin bersama

mengurai logika
menjadi perasaan-perasaan mesra

bertukar mimpi lewat kata
membagi ruang untuk berdua

betapa hanya kau yang bisa
menata ruang-ruangku
menjadi bentuk sempurna

betapa hanya karena dirimu
aku tak merasa sepi

laju waktu seperti melambat
aku terdiam dalam hening

dan, apa yang bisa diucapkan
oleh seorang pria
yang terdera rindu

selain beribu kata
cinta

By: wiku baskoro | Tuesday, April 24, 2007 at 6:57 AM | |

lampu yang berjajar
pohon mekanis yang menjulang tinggi

aku yang sendirian

kota...

latar yang tepat untuk terbunuh sepi

By: wiku baskoro | Saturday, March 24, 2007 at 10:38 AM | |

apakah hujan pernah merasa cemburu?

di tetes hujan aku melihat kamu
menari turun menempel di kaca jendela
menetes membasahi

apakah hujan pernah cemburu?

bunyi petir, cahaya petir bersautan
mana yang lebih dahulu
kesejukan atau kehampaan
apakah hujan pernah cemburu?

bunyi petir terdengar
anak kecil menutup telinga
kekasihku merapat, memeluk aku

apakah hujan pernah merasa rindu?

By: wiku baskoro | Monday, March 12, 2007 at 2:43 AM | |

cinta

diatas rindu semua kata tertulis
dalam bingkai yang seperti tampak semu

tidak usah khawatir
senja masih indah
warnanya masih mengagumkan

suatu ketika rindu akan datang
menjemput mimpi, menjemput harapan

jangan khawatir
kau tidak akan sendiri

aku bisa menjelma apa saja

By: wiku baskoro | at 2:34 AM | |

tampatmu tidak jauh
hanya tidak tergapai

senyummu tidak pernah hilang
hanya sedikit tampak semu

harummu selalu melekat
tapi maaf...
bajuku harus kucuci

By: wiku baskoro | at 2:29 AM | |