<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d22560998\x26blogName\x3dpuisi_wiku\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://puisiwiku.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://puisiwiku.blogspot.com/\x26vt\x3d4096769224245868912', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
puisi_wiku
 

love paralysis

aku tak mampu menatap
dalam sendu ini

aku tak mampu meresap
suara dari tipis bibirmu

sorot mata dan lesung pipi
embun pagi dan tetes hujan
indah

suatu kota yang bisu
kedinginan dalam penantian
akan suatu masa
akan suatu harapan

aku berjalan
dalam ketakmampuan

aku berjalan
dalam rasa rindu yang terpendam

By: wiku baskoro | Thursday, November 30, 2006 at 2:59 AM | |

senja itu senja

Bagaimana jika aku memanggilmu alina
dan kau memanggilku sukab

Kita akan berbincang di seluruh senja yang temaram
yang di hiasi awan gemawan penuh warna

Di sebuah kota dimana senja tidak pernah hilang
matahari yang selalu nampak enggan meninggalkan cakrawala
menggantung di batas mata

Kita akan menaiki becak terakhir di dunia
dan berduka atas kematian donny osmond

Bersama alunan jazz, kita akan memasuki sebuah taman indah
bersijingkat diantara embun
menari diantara lampu merkuri

Kan ku beri kau senja temaram
dalam sebuah amplop indah
bersama tukang pos kan kuarungi lautan
tuk hadir dan bersamamu

Kubelikan tiket menuju negeri senja
bertemu dengan kesenduan yang abadi

Jika sendiri pasti terasa sepi
seperti senja buram

adakalanya cakrawala pun merasa sunyi
tetapi jika matahari datang
kulihat ia tersenyum

ya
seperti itulah

By: wiku baskoro | Friday, November 24, 2006 at 6:50 AM | |

Dua Hari Kemarin

Sial…
Kau membuat aku menulis lagi
dalam puisi atau celoteh.

Ya,
aku si abu-abu
bergerak dalam ruang penuh ragu
dengan muka yang lebam
dan penuh rasa cemburu

Kau curi hujanku yang lembut
Kau pasang dalam
dinding ruang hatimu

Aku tau kau pun ragu
Maaf,
tapi mata tidak bisa menipu

Sudahilah saja semua
karena kenangan adalah masa lalu

Dan dalam penantianmu,
kau berharap untuk bertemu

Aku tau

Karena mata kita telah bertemu

By: wiku baskoro | at 6:46 AM | |